Liberasi Akan Sebuah Kemajuan!
Put your lovely words here...
Put your lovely words here...

Din : "Korupsi adalah Kemungkaran !"

| 0 komentar | Sabtu, 12 Desember 2009
|

Dikutip dari website PP Muhammadiyah

meneriakkan pernyataan dihadapan massa Gerakan Indonesia Bersih (GIB) di Silang Monas Jakarta (9/12/2009) bahwa kita harus menolak segala bentuk korupsi di Indonesia. "Korupsi adalahKemungkaran !" teriaknya lantang. "Kasus Bank Century harus di usut sampai tuntas !" lanjutnya.


Tanggal 9 Desember memang diperingati sebagai hari anti korupsi se dunia. Pada aksi ini Muhammadiyah menjadi bagian dari fasilitator aksi bersama yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, dan juga organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan serta pelajar.

Long Marc dilakukan bersama dengan tokoh - tokoh muda bangsa seperti Effendi Ghazali, Ali Mochtar Ngabalin, Yudi Latief, Adhi Massardi dan sebagainya dimulai dari Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat. Setelah sampai di Silang Monas, bergantian oras disampaikan oleh berbagai tokoh termasuk tokoh lintas agama dari Konghucu, Budha, PGI, KWI dan MUI serta perwakilan organisasi kemahasiswaan.

Organisasi otonom Muhammadiyah yaitu Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah di tingkat pusat dan wilayah DKI Jakarta juga turut meramaikan aksi tersebut. Organisasi kemahasiswaan yang turut terlibat dalam koordinasi Muhammadiyah yakni BEM UHAMKA, BEM UMJ, STIMK Muhammadiyah,BEM UIN Syarief Hidayatullah dan BEM Universitas Pamulang.

Aksi Damai Indonesia Bersih oleh Gerakan Indonesia Bersih (GIB) menyerukan agar seluruh elemen bangsa Indonesia menyatakan tekad dalam sebuah piagam Indonesia bersih 2009 :

1. Indonesia harus bersih dari korupsi, tidak cukup hanya pidato anti korupsi
2. Lembaga-lembaga Negara harus bersih dari koruptor yang merupakan pengkhianat amanat
rakyat
3. Indonesia harus bersih dari kasus Bank Century
4. Indonesia harus bersih dari rekayasa dan konspirasi pelemahan KPK dan lembaga penegak
hokum
5. Pemberantasan korupsi harus di mulai dari istana, untuk itu presiden serta semua pejabat publik harus melakukan klarifikasi tentang harta kekayaannyasecara benar dan transparan.(arif)



Kondisi Mahasiswa Sekarang

| 1 komentar | Rabu, 09 Desember 2009
|

Ketika kata mahasiswa terngiang ditelinga kita yang terbayang adalah hidup serba ada dan glamour, tetapi haruslah kita sadari bahwa mahasiswa terdiri dari dua kata yakni maha dan siswa. Maha sendiri memiliki pengertian yang paling-, yang ter-, dll. Sedangkan siswa adalah seorang subyek yang sedang mencari, menuntut ilmu. Ilmu tidak hanya bersifat
Akhir-akhir ini mahasiswa senantiasa menjadi motor penggerak perubahan. Keinginan yang kuat dalam menyongsong masa depan dan keterbukaannya melihat beragam sisi kehidupan, mendorong mahasiswa bangkit dari tiap keterpurukan. Kecekatan bekerja dan kekritisan berfikir yang disertai rasa tanggung jawab, menjadi penyejuk bagi zaman yang kian “edan”
Tak berlebihan jika istilah “pemuda adalah tulang punggung bangsa” selalu jadi pedoman. Dengan kombinasi luar biasa yang dimilikinya, mahasiswa mampu tampil di depan memegang kendali sebuah peradaban.
Menilik sejarah Indonesia awal kemerdekaan, menjadi bukti nyata peran sentral pergerakan mahasiswa. Sebut saja zaman proklamasi kemerdekaan. Atas inisiatif kuat mahasiswalah akhirnya proklamasi itu berhasil dikumandangkan dan menjadi momentum baru arah perjuangan bangsa Indonesia. Begitu pula dengan reformasi 9 tahun silam. Gerak andil mahasiswa begitu besar dalam mencetuskan angin perubahan dan kemudian menenggelamkan rezim totaliter .
Namun kini ironi seringkali kita jumpai. Tak jarang mahasiswa seakan lupa akan tanggungjawabnya sebagai tumpuan harapan. Sebagian mahasiswa memandang remeh pentingnya pergerakan. Belajar menjadi-jadi satu-satunya pilihan. Padahal keadaan negeri ini yang mengenaskan menuntut peran serta mahasiswa dalam setiap arah gerak keputusan.
Belajar hanya bercita-cita untuk menjadi seorang professional agar gampang mendapatkan pekerjaan. Mereka yang diharapkan mampu menjadi pelopor penggerak kemajuan baik bidang ekonomi, politik, sosial budaya maupun teknologi hanya bisa memikirkan dirinya sendiri. Sebuah paradigma yang sangat keliru ketika ada yang mengatakan bahwa permasalahan bangsa ini adalah tanggungjawab pemerintah atau orang-orang yang duduk di lembaga saja. Memang benar kebijakan publik ada di tangan mereka. Namun proses lahir-nya kebijakan itu menuntut peran aktif mahasiswa. Demikian pula halnya dalam proses pe-laksanaan kebijakan itu nanti, mahasiswa harus memiliki sikap kritis menjadi pengontrol agar kebijakan yang dilaksanakan seiring dengan haluan yang ditetapkan.
Kini bukanlah saatnya lagi mahasiswa mementingkan dan memikirkan dirinya sendiri. Zaman menghadapkan kita pada beragam persoalan yang kian kompleks. Bangsa ini tak membutuhkan manusia yang bermental pekerja. Bangsa ini tak memerlukan manusia-manusia robot yang hanya tunduk perintah sang bos tanpa memiliki kreativitas mengem-bangkan diri dalam membangun masyarakatnya. Bangsa ini mem-butuhkan pemikir dan pemimpin yang peduli dan memiliki integritas. Sudah seharusnya mahasiswa memiliki pemahaman persoalan bangsa dan memiliki kadar intelektual yang bisa diandalkan. Saatnya mahasiswa maju, singsingkan lengan baju. Hilangkan fanatisme kepentingan kelompok maupun individu. Mahasiswa mesti mengedepankan persatuan demi sebuah perubahan. Kalau bukan kepada mahasiswa, kepada siapa lagi rakyat berharap?
Mari kita bersama-sama membangun bangsa yang kita cintai ini dengan segenap jiwa dan raga kita bersama ...(zug)

Billahi Fii Sabiililhaq Fastabikul Khoirot


DAD XIV

| 0 komentar | Senin, 07 Desember 2009
|

Untuk yang ke- 14 kalinya kawan-kawan IMM Sidoarjo mengadakan Darul Arqom Dasar XIV yang mana bertempat di SD Muhammadiyah 09 Surabaya atau yang lebih kerennya SD Bahari yang berdiri dipinggiran kota Surabaya tepatnya di Kenjeran. Adapun Tujuan inti dari pada diadakannya acara ini untuk menciptakan kader yang mempunyai ghiroh (Semangat) yang mana merupakan tahapan awal jenjang pengkaderan mesti mampu mencakup penanaman nilai dan jiwa tiga kompetensi dasar (Religiusitas, Humanitas dan Intelektualitas) selain matan keyakinan Muhammadiyah sebagai tahapan awal dari proses kaderisasi, konsolidasi dan kristalisasi kader. Dalam arti penanaman ideologi, keyakinan serta militansi adalah target yang mesti terpenuhi bagi masing-masing calon kader agar dapat mencapai cita-cita gerakan [AD/ART IMM, 2002].

Dengan diberikannya beberapa materi seperti
  • Kepemimpinan dengan tema "Kultur Kepemimpinan Universal untuk mempertegas Tujuan Organisasi"
  • KeIMMan dengan tema "Gerakan IMM untuk mewujudkan intelektual organik"
  • KeMuhammadiyahan "Muhammadiyah dalam praksis gerakan sosial"
  • Keislaman "Formulasi dakwah dalam bingkai islam kekinian"
  • Wawasan "Klasifikasi Pola Pikir Mahasiswa dalam Gerbang perguruan tinggi"
  • Keorganisasian "Relevansi Organisasi dalam peningkatan kualitas Pribadi"
  • Suplemen "Teknik diskusi ilmiah"
  • Tehnik Sidang, Sedangkan untuk tehnik sidang ini merupakan sebuah bonus dari kawan-kawan ikatan yang mana nantinya ketika kader baru tidak lagi canggung dan malu dalam perperan aktif dalam kegiatan-kegiatan formal lainnya

Diharapkan dengan diberikannya materi diatas para kader dapat mengetahui apa, mengapa, bagaimana dia ber-IMM kedepannya.

by: zug













 

Sudah Terbukti